Rabu, 18 Desember 2013

Aku dan tuan mudaku, suara antara hidup dan mimpi

Aroma mawar di dalam angin
membuat lamunanku buyar ...

lamunan yang tidak pernah ada sebelumnya

Tuan muda ku terlarut bersama pikirannya dia sedang membuat pedang dari kayu Tirgia
pedang tersebut akan digunakan untuk kelas tak tik perang
dia menghaluskan kayu tersebut dengan menyayat permukaan kayu secara tipis dan halus
warna kayu tirgia yang kuning terlihat indah ...

pedang itu terlihat sngat nyata
aku sama sekali tidak tertarik dengan semangat tuan mudaku hari ini
ternyata angin  tidak hanya membawa aroma mawar dari kebun sang Ratu
tetapi juga membawa suara petikan harpa tuan muda bermata hijau ...

aku .... merasakannya ... pelan-pelan seperti rasa asam bunga Arunus yang dimasak bersama ikan laut
tidak ada yang bisa menemukan bunga itu dalam masakan karena digiling halus bersama bumbu yang lain
rasa asamnya pelan-pelan ... meresap sampai ketulang ikan

itulah yang kurasa saat mendengar alunan melodi-melodi harpa itu
aku tidak tahu dari mana sumber suara datang ... apakah dari bagian barat atau bagian timur istana
aku hanya merasakannya .... menari sangat pelan .... antara hidup dan mimpi

Tuan mudaku tidak pernah peka ...
dia terlalu sibuk dengan pedang kayu nya

aku menatapnya .... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar