Sekarang semuanya berjalan seperti sedia kala
dan aku kembali melayani tuan mudaku seperti biasa ...
tuan muda menceritakan padaku bahwa pria bermata hijau itu adalah sepupunya yang sedarah
warna hijau itu didapatkan dari Ibunya,dia seorang wanita yang hidup di negara matahari terbenam ,,, diseberang laut Pasparaya.
Aku tidak mengerti tapi aku mengangguk saja
Hari demi hari berlalu aku mulai merasa bahwa tuan mudaku dengan sepupunya itu
saling acuh tak acuh ...bahkan mereka tidak pernah terlihat berbicara bersama
tuan bermata hijau itu ... terlalu sibuk sebagai dewa kesenian
bahkan dia tidak punya waktu untuk menghitung kelopak bunga
dia hanya terus memetik harpa ... melukis beberapa dara atau bermain dengan kucing hitamnya yang gemuk dan sombong
dan tuan mudaku terlalu sibuk sebagai dewa perang selanjutnya
dia terlalu sibuk menghitung ngka-angka dalam buku pajak negara
dia hanya terus melukis kaligrafi ... berlatih perang dan dilain waktu dia terlalu sibuk belajar ilmu politik
dan yang terakhir dia terlalu sibuk memaki seorang budak kecil yang kurus dan terlihat tanpa ekspresi .... dan itu adalah aku
malam ini keluarga kerajaan makan bersama
aku melihat mereka dibalik pintu dapur
aku melihat tuan mudaku duduk disamping tuan muda bermata hijau
mereka seperti makhluk yag sempurna
mereka tampan dan cerdas ...
tapi malam ini mereka begitu canggung dan kaku
mereka tidak pernah sedekat ini
mereka saling melihat tanpa minat satu sama lain
mereka canggung duduk bersebelahan
mereka mempertahankan keagungan dalam kesombongan bahasa tubuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar