Sekarang semuanya berjalan seperti sedia kala
dan aku kembali melayani tuan mudaku seperti biasa ...
tuan muda menceritakan padaku bahwa pria bermata hijau itu adalah sepupunya yang sedarah
warna hijau itu didapatkan dari Ibunya,dia seorang wanita yang hidup di negara matahari terbenam ,,, diseberang laut Pasparaya.
Aku tidak mengerti tapi aku mengangguk saja
Hari demi hari berlalu aku mulai merasa bahwa tuan mudaku dengan sepupunya itu
saling acuh tak acuh ...bahkan mereka tidak pernah terlihat berbicara bersama
tuan bermata hijau itu ... terlalu sibuk sebagai dewa kesenian
bahkan dia tidak punya waktu untuk menghitung kelopak bunga
dia hanya terus memetik harpa ... melukis beberapa dara atau bermain dengan kucing hitamnya yang gemuk dan sombong
dan tuan mudaku terlalu sibuk sebagai dewa perang selanjutnya
dia terlalu sibuk menghitung ngka-angka dalam buku pajak negara
dia hanya terus melukis kaligrafi ... berlatih perang dan dilain waktu dia terlalu sibuk belajar ilmu politik
dan yang terakhir dia terlalu sibuk memaki seorang budak kecil yang kurus dan terlihat tanpa ekspresi .... dan itu adalah aku
malam ini keluarga kerajaan makan bersama
aku melihat mereka dibalik pintu dapur
aku melihat tuan mudaku duduk disamping tuan muda bermata hijau
mereka seperti makhluk yag sempurna
mereka tampan dan cerdas ...
tapi malam ini mereka begitu canggung dan kaku
mereka tidak pernah sedekat ini
mereka saling melihat tanpa minat satu sama lain
mereka canggung duduk bersebelahan
mereka mempertahankan keagungan dalam kesombongan bahasa tubuh
Selasa, 05 November 2013
Senin, 04 November 2013
Aku dan Tuan Mudaku ... Kembali
Hari ini langit begitu hangat ...
dan hari ini genap 44 hari hukuman tuan mudaku
aku bergegas lari ke kamarnya
tapi aku tidak melihat apa-apa disana ... aku hanya melihat beberapa pelayan membereskan kamar tuan muda
kamarnya berdebu,berantakan,bau pengap dan beberapa perabot berjatuhan di lantai
aku bertanya pada pelayan yang sibuk membersihkan semua debu
apakah tuan melihat tuan muda ,,, dan dia menjawab dia sedang di aula
aku berlari ... kearah Aula
banyak anggota senat disana aku pikir ini terlalu pagi untuk memulai rapat membahas negara
matahari baru saja terbit ... embun-embun baru saja kering
tapi ini bukan rapat biasa
tunggu ... tunggu ... ini sama sekali bukan rapat
tapi tuan muda ....
iya dia bersujud ditengah aula menghadap tuan besar dan ratu
sambil mengakui semua kesalahan dan berjanji akan menjadi lebih baik dari sekarang
kulitnya sangat pucat ... badanya tidak tegap
aku lihat tuan bermata hijau juga disitu ... dia duduk disebelah penasehat istana
bajunya berbeda ... warnanya warna merah tua ... dia hanya melihat tuan muda tanpa minat
dia sangat dingin ... tapi mungkin itulah yang membuat dia dipuja oleh seluruh pelayana wanita istana dan putri dari 13 negara bagian ...
Matahari sudah hampir lurus dengan bumi
panasnya mulai menyengat ... beberapa anggota senat sudah mulai tidak nyaman dengan keadaan ini
mereka tidak lagi berdiri tegak dan bersemangat seperti pertama
tapi mereka patut bersyukur karena upacara ini akan berakhir beberapa menit lagi
akhirnya .... semua selesai
semua bubar ...
tuan muda berjalan kearahku , dia begitu hambar
dia menarik tanganku dan membawaku ke kolam di belakang istana
kolam luas yang dipenuhi oleh ikan dan bunga teratai
dia berbaring di tepi kolam
tersenyum ....
tanpa kata ....
dan aku duduk disampingnya ...
dan hari ini genap 44 hari hukuman tuan mudaku
aku bergegas lari ke kamarnya
tapi aku tidak melihat apa-apa disana ... aku hanya melihat beberapa pelayan membereskan kamar tuan muda
kamarnya berdebu,berantakan,bau pengap dan beberapa perabot berjatuhan di lantai
aku bertanya pada pelayan yang sibuk membersihkan semua debu
apakah tuan melihat tuan muda ,,, dan dia menjawab dia sedang di aula
aku berlari ... kearah Aula
banyak anggota senat disana aku pikir ini terlalu pagi untuk memulai rapat membahas negara
matahari baru saja terbit ... embun-embun baru saja kering
tapi ini bukan rapat biasa
tunggu ... tunggu ... ini sama sekali bukan rapat
tapi tuan muda ....
iya dia bersujud ditengah aula menghadap tuan besar dan ratu
sambil mengakui semua kesalahan dan berjanji akan menjadi lebih baik dari sekarang
kulitnya sangat pucat ... badanya tidak tegap
aku lihat tuan bermata hijau juga disitu ... dia duduk disebelah penasehat istana
bajunya berbeda ... warnanya warna merah tua ... dia hanya melihat tuan muda tanpa minat
dia sangat dingin ... tapi mungkin itulah yang membuat dia dipuja oleh seluruh pelayana wanita istana dan putri dari 13 negara bagian ...
Matahari sudah hampir lurus dengan bumi
panasnya mulai menyengat ... beberapa anggota senat sudah mulai tidak nyaman dengan keadaan ini
mereka tidak lagi berdiri tegak dan bersemangat seperti pertama
tapi mereka patut bersyukur karena upacara ini akan berakhir beberapa menit lagi
akhirnya .... semua selesai
semua bubar ...
tuan muda berjalan kearahku , dia begitu hambar
dia menarik tanganku dan membawaku ke kolam di belakang istana
kolam luas yang dipenuhi oleh ikan dan bunga teratai
dia berbaring di tepi kolam
tersenyum ....
tanpa kata ....
dan aku duduk disampingnya ...
Langganan:
Postingan (Atom)