Kamis, 08 Juni 2017

Aku yang mengacaukan Angin

Jika saja tidak aku buka wadah itu mungkin angin masih semilir menyampaikan pesan para peri dari padang rumput

Angin berhembus kacau beberapa hari terakhir
seakan dia marah kepada ku yang dianggap salah oleh para dayang istana
hal tersebut bermula ketika aku diminta membawa sebuah wadah berbentuk bunga teratai dengan tutup mungil

karena tutupnya bergeser akibat gerakanku berjalan
aku membetulkannya
tapi aku tidak pernah tahu bahwa isinya adalah hal paling tabu yang pernah ku tahu

asap hijau dan biru mengepul keluar seperti buru-buru...

sejak saat itu angin menjadi kacau
daun daun yang disapu berterbangan kesana kemari seperti dikejar oleh mimpi buruk

aku disidang untuk gerakan kecil itu
setiap malam aku harus membuat pernyataan menyakiti fisikku sebagai rasa bersalah yang amat sangat
semua kulakukan dengan taat
tapi tetap saja ini adalah pelajaran agar aku semakin cermat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar