Malam ini semua sudah tertidur tak ada bunyi ... hanya ada suara angin malam yang terdengar lemah
hari yang benar-benar melelahkan, aku bekerja seharian tanpa henti mengumpulkan 73 anak panah disegala arah ...
hari ini aku menemani tuan mudaku mengikuti ujian memanah ...
tugasku mengumpulkan semua anak panah yang terlepas dan terpakai
saat ini aku menatapnya tidur untuk ukuran seorang laki-laki dia mempunyai kulit yang sangat halus
rahang yang indah dan alis yang tebal
matanya tertutup dalam damai ... dan nafasnya terdengar berat tapi teratur
setelah aku benar-benar yakin bahwa Dewa Morpheus telah mengalihkan alam sadarnya
aku pelan-pelan keluar dari kamarnya dengan membawa perlengkapan memanahnya
aku berlari kecil kearah tebing dimana kami berdoa pada hujan bintang ...
angin malam membuatku sedikit takut tapi rasa lelah membuat ku terus terjaga dan bergerak
memanjat tebing tersebut bukanlah perkara mudah tapi aku terus merangkak ...
hampir tengah malam aku sampai dipuncak ...
duduk sendiri menghadap ketimur bintang bintang terlihat sangat banyak disini seperti taburan berlian diatas kain yang hitam
dan mungkin malam ini sangat istimewa karena bulan terlihat lebih besar dari biasanya
seakan aku bisa menyentuh bulan ...
aku terpana dalam diam tak ada yang kupikirkan aku hanya menikmati ini
Senin, 22 September 2014
Minggu, 20 April 2014
aku dan tuan mudaku berdoa pada bulan sabit
malam ini angin kering meniup semua api di istana
semua sudah terlelap dan terlarut kedalam mimpi
hanya aku yang masih tak tertidur
aku memegang beberapa helai daun bewarna indah dari tuan muda bermata hijau
daun berwarna biru yang berpendar dalam malam
terkesima aku dalam gelap
cahaya biru menyelimuti tanganku
sungguh indah
tiba-tiba tanganku di tarik dengan keras
tanpa melihat wajah ... aku tahu aroma tuan mudaku
dia menarikku tanpa bertanya
kakiku tergores oleh rumput berduri
tuan mudaku membawaku kedasar hutan
mendaki bukit kecil dan berdoa pada bulan sabit
semua sudah terlelap dan terlarut kedalam mimpi
hanya aku yang masih tak tertidur
aku memegang beberapa helai daun bewarna indah dari tuan muda bermata hijau
daun berwarna biru yang berpendar dalam malam
terkesima aku dalam gelap
cahaya biru menyelimuti tanganku
sungguh indah
tiba-tiba tanganku di tarik dengan keras
tanpa melihat wajah ... aku tahu aroma tuan mudaku
dia menarikku tanpa bertanya
kakiku tergores oleh rumput berduri
tuan mudaku membawaku kedasar hutan
mendaki bukit kecil dan berdoa pada bulan sabit
Langganan:
Postingan (Atom)