Minggu, 20 April 2014

aku dan tuan mudaku berdoa pada bulan sabit

malam ini angin kering meniup semua api di istana
semua sudah terlelap dan terlarut kedalam mimpi
hanya aku yang masih tak tertidur
aku memegang beberapa helai daun bewarna indah dari tuan muda bermata hijau
daun berwarna biru yang berpendar dalam malam
terkesima aku dalam gelap
cahaya biru menyelimuti tanganku
sungguh indah

tiba-tiba tanganku di tarik dengan keras
tanpa melihat wajah ... aku tahu aroma tuan mudaku
dia menarikku tanpa bertanya
kakiku tergores oleh rumput berduri
tuan mudaku membawaku kedasar hutan
mendaki bukit kecil dan berdoa pada bulan sabit